A. Pengertian
Membaca
Membaca adalah suatu proses yang dilakukan dan
digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh
penulis melalui media tulisan.
B. Keterkaitan
Keterampilan Membaca dengan Keterampilan yang Lain
1.
Keterkaitan
keterampilan membaca dan menulis
Keterampilan membaca
memiliki keterkaitan dengan keterampilan menulis. Membaca adalah proses membuka
jendela dunia, melihat wawasan yang ada, dan menjadi salah satu cara memperoleh
informasi sebanyak-banyaknya. Kemampuan membaca diperlukan untuk dapat memahami
pesan yang disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata atau bahasa tulis.
Sedangkan, kemampuan menulis adalah suatu proses merangkai, menyusun, dan mencatat
hasil pikiran individu dalam bahasa tulis. Menulis berarti menyajikan kembali
informasi kepada masyarakat luas, dan informasi ini diperoleh melaui kegiatan
membaca. Sehingga untuk memperoleh keterampilan menulis, seseorang harus
terampil membaca.
2.
Keterkaitan
keterampilan membaca dan menyimak
Menyimak dan membaca
sama-sama merupakan keterampilan berbahasa yang bersifat resesif, artinya
kegiatan ini hanya menerima atau menyerap informasi-informasi yang disajikan.
Menyimak berkaitan dengan penggunaan bahasa ragam lisan, sedangkan membaca
merupakan aktifitas berbahasa ragam tulis. Menyimak maupun membaca merupakan
aktivitas pengidentifikasian unsur-unsur bahasa berupa suara ataupun berupa
tulisan yang selanjutnya diikuti proses decoding untuk memperoleh pesan yang
berupa konsep, ide, atau informasi.
3.
Keterkaitan
keterampilan membaca dan berbicara
Membaca merupakan
kegiatan berbahasa yang bersifat resesif, sedangkan berbicara bersifat
produktif. Keterampilan membaca berkaitan dengan ragam tulis, sementara keterampilan
berbicara berkaitan dengan ragam lisan. Keduanya merupakan kegiatan yang
tujuannya berkebalikan namun dapat saling mendukung. Contohnya seorang
mahasiswa ditugaskan untuk menyajikan materi
berkaitan dengan keterampilan berbahasa dihadapan teman-temannya,
kemudian ia menambah pengetahuan mengenai keterampilan berbahasa melalui
membaca buku maupun artikel-artikel di internet dan memperoleh pemahaman dari
kegiatan tersebut sehingga pada waktu presentase ia dapat menjelaskan dengan
baik. Hal ini membuktikan bahwa keterampilan membaca yang dimiliki seseorang
secara tidak langsung juga meningkatkan keterampilannya dalam berbicara.
Semakin banyak pengetahuan yang kita miliki maka semakin banyak pula infromasi
yang dapat kita sampaikan.
Empat keterampilan
berbahasa baik lisan (menyimak dan berbicara) maupun tulis (membaca dan
menulis) memiliki keterkaitan yang sangat erat. Satu keterampilan akan
mendukung keterampilan yang lainnya. Hubungan antar ragam bahasa (ragam lisan
atau ragam tulis) lebih erat dibandingkan hubungan keterampilan antarsifat
(reseptif atau produktif). Contohnya menyimak dengan berbicara lebih erat
dibandingkan hubungan menyimak dan membaca atau menulis. Hubungan keterampilan
pada ragam yang sama dapat disebut hubungan langsung, sedangkan hubungan
keterampilan pada sifat yang berbeda hubungannya adalah tidak langsung.
Kegiatan memperoleh pengetahuan dilakukan melalui membaca dan menyimak,
sedangkan menyebarkannya dilakukan melaui berbicara dan menulis.
C. Jenis-Jenis
Membaca
Dari segi jenjangnya, membaca dikelompokkan menjadi
dua, yakni membaca permulaan dan membaca lanjut.
1. Membaca
permulaan
Membaca permulaan ialah kegiatan membaca yang mampu
melafalkan huruf dengan benar dan memperoleh informasi.
2. Membaca
lanjut
Membaca lanjut adalah keterampilan membaca
yang dapat dilakukan apabila pembaca sudah bisa membaca teknik atau membaca
permulaan.
Dari segi
pelaksanaannya, membaca dikelompokkan menjadi dua, yakni membaca nyaring dan
membaca dalam hati atau membaca sunyi.
1.
Membaca
nyaring
Membaca nyaring merupakan
proses membaca yang diucapkan dengan suara lantang, dengan intonasi dan jeda
yang tepat, sangat memperhatikan tanda baca dan dilaksanakan dengan lancar agar
mudah ditangkap oleh pendengar dan penyimak. Membaca nyaring atau membaca
bersuara terdiri atas membaca teknik dan membaca estetik. Keduanya
mementingkan kelancaran dan kebenaran pengucapan kata, suara yang jelas dan
fasih, intonasi, dan jeda yang tepat, pemahaman makna serta penyampaian yang
hidup dan komunikatif.,
a.
Membaca teknik
Membaca teknik mementingkan kebenaran pelafalan serta
meningkatkan tingkat pemahaman pembaca terhadap materi-materi ilmiah.
b.
Membaca estetik
Membaca estetik berorientasi pada ketajaman perasaan
menikmati keindahan karya sastra. Membaca estetis sering dipraktikkan dalam
lomba poetry
reading (pembacaan
puisi), pembacaan cerpen, naskah drama dan terjemahan kitab suci.
2. Membaca dalam hati
Membaca dalam hati
adalah membaca yang dilakukan dalam batin saja, mata atau pandangan kita
menyusuri untaian kata dari kiri ke kanan (untuk huruf latin, huruf arab
sebaliknya), dari atas ke bawah, tanpa mulut berkomat kamit. Membaca dalam hati
bersifat personal, karena manfaat langsungnya hanya bisa dinikmati oleh sang
pembaca. Membaca dalam hati terdiri atas membaca intensif, membaca ekstensif,
membaca kritis, membaca kreatif, membaca cepat dan membaca apresiatif.
a.
Membaca intensif
Membaca intensif merupakan program kegiatan membaca yang
dilakukan secara saksama. Dalam hal ini, para siswa hanya membaca satu atau
beberapa pilihan dari bahan bacaan yang ada. Program membaca intensif merupakan
salah satu upaya untuk menumbuhkan dan mengasah kemampuan membaca secara kritis.
b.
Membaca ekstensif
Membaca ekstensif merupakan membaca yang
dilakukan secara luas. Siswa diberikan kebebasan dan keleluasaan dalam hal
memiliki baik jenis maupun lingkup bahan-bahan bacaan yang dibacanya. Program
membaca ini sangat besar manfaatnya dalam memberikan aneka pengalaman yang
sangat luas kepada para siswa yang mengikutinya.
c.
Membaca kritis
Membaca kritis adalah jenis membaca yang dilakukan secara
bijaksana, sepenuh hati, mendalam, evaluatif, analisis dan tidak hanya untuk
mencari kesalahan.
d.
Membaca kreatif
Membaca kreatif
merupakan proses membaca untuk mendapatkan nilai tambah dari pengetahuan baru
yang terdapat dalam bacaan dengan mengidentifikasi ide-ide yang menonjol atau
mengkombinasikan pengetahuan yang sebelumnya pernah didapatkan.
e.
Membaca cepat
Membaca cepat dilaksanakan dengan menggunakan jumlah buku dan
bacaan yang cukup banyak, dalam waktu yang singkat dengan pemahaman yang tepat.
Cara pembacaan dilakukan dari atas ke bawah, dengan kecepatan 300-350-400 kata
per menit.
f.
Membaca apresiatif
Membaca apresiatif mementingkan penghayatan, kemampuan
merasakan keindahan naskah dan bisa menghargai keberadaan ide-ide dalam teks. Membaca
apresiatif dilaksanakan di dalam hati.
D. Aplikasi Keterampilan Membaca dalam
Pembelajaran
Dalam suatu proses pembelajaran, keterampilan
membaca dapat diaplikasikan dalam beberapa metode antara lain:
1.
Metode
eja
Metode eja
adalah awal dalam pembelajaran membaca yang pengajarannya dimulai dengan
pengenalan huruf-huruf secara alfabetis. Kemudian anak diajak untuk berkenalan
dengan suku kata dengan cara merangkaikan beberapa huruf yang sudah dikenalnya.
Proses selanjutnya adalah pengenalan kalimat-kalimat sederhana.
2.
Metode
bunyi
Prinsip dasar
dari proses pembelajaran dalam metode bunyi tidak jauh berbeda dengan metode
eja atau abjad.
3.
Metode
suku kata.
Metode ini
diawali dengan pengenalan suku kata, seperti: ba, bi, bu, be, bo, dan seterusnya.
Kemudian suku-suku kata tersebut dirangkaikan menjadi kata-kata yang bermakna.
4.
Metode
kata
Metode kata
adalah metode yang menjadikan kata sebagai dasar untuk pengenalan suku kata dan
huruf.
5.
Metode
global
Metode global
adalah metode dalam pengajaran bahasa untuk mengajarkan membaca dan menulis
permulaan dengan menyajikan satuan bahasa secara utuh dan menyuruh sehingga
siswa dapat mengenal dan menyalinnya secara keseluruhan. Misalnya:
memperkenalkan gambar.
Nama : Refky Agusfianor
BalasHapusNIM : A1C313045
Bagaimana cara agar dalam membaca cepat tetap bisa memperoleh informasi dengan baik?
Nama : Kiky Astyana
HapusNIM : A1C313006
Agar memperoleh informasi dengan baik, hal yang paling penting dilakukan pada saat membaca adalah pemusatan perhatian pada bacaan. Oleh karena itu, dalam melakukan setiap kegiatan membaca, baik itu membaca cepat, intensif, ekstensif, kritis, kreatif, maupun apresiatif kita harus memfokuskan perhatian pada bacaan.
Nama : Alya Amini
BalasHapusNIM : A1C313041
Berdasarkan penjelasan yang kalian tulis, saya ingin bertanya. Bagaimana cara memecahkan masalah teknik membaca cepat, jika dalam kalimat yang saya baca terdapat bentuk kalimat yang formal, kaku, dan bahasa yang susah dipahami serta berbelit-belit?
Nama : Trimah Semi Utami
HapusNIM : A1C313025
Menurut saya, cara memecahkan masalah dalam membaca cepat, yaitu :
1. Miliki Kosakata yang Luas
Jika saat ini Anda masih memiliki kosakata yang terbatas, ada cara-cara yang bisa ditempuh untuk mengatasinya, yaitu dengan menyiapkan catatan kata-kata baru yang belum Anda ketahui. Setelah itu, carilah artinya di dalam kamus. Perbendaharaan kata yang banyak sangat membantu dalam memahami suatu bacaan.
2. Konsentrasi
Konsentrasi yang penuh menghindarkan Anda dari melamun atau pikiran yang melayang-layang. Kesulitan dalam berkonsentrasi menunjukkan kecepatan membaca yang rendah. Untuk itu, usahakan agar selalu berkonsentrasi ketika membaca cepat.
Nama : Hening Pertiwi
BalasHapusNIM : A1C313043
Dapatkah kalian memberikan contoh membaca apresiatif?
Nama : Kiky Astyana
HapusNIM : A1C313006
Membaca apresiatif adalah membaca dengan penuh penghayatan yang dilakukan di dalam hati. Buku-buku yang biasanya dibaca secara apresiatif diantaranya adalah buku-buku tentang agama, filsafat, pendidikan, dan psikologi. Salah satu contoh dari membaca apresiatif ialah membaca buku pelajaran kimia untuk mempelajari, memahami, dan menguasai materi-materi yang dibahas buku tersebut.
Nama : Meida Hijriyanti
BalasHapusNIM : A1C313038
Apa yang dimaksud dengan proses decoding pada keterkaitan keterampilan menyimak dan membaca?
Nama : Agusnita Maulidah
HapusNIM : A1C313021
Yang dimaksud dengan proses decoding ialah proses mengubah informasi dari satu format ke format lain. Keterkaitan proses decoding dengan keterampilan menyimak berupa pengubahan bentuk–bentuk bahasa yang berupa bunyi-bunyi lisan tersebut kembali menjadi pesan, sedangkan keterkaitan proses decoding dengan keterampilan membaca berupa memaknai bentuk-bentuk bahasa tertulis sehingga pesan dapat diterima secara utuh.
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Putri Alami
BalasHapusNIM : A1C313030
Dari penjelasan kalian tentang membaca kreatif, saya ingin bertanya apa-apa saja cara atau tekhnik yang harus dilakukan dalam membaca kreatif? Lalu adakah manfaat yang dapat diambil dari cara membaca kreatif tersebut?
Nama : Nina Soraya
HapusNIM : A1C313049
Cara atau tekhnik yang harus dilakukan dalam membaca kreatif sebagai berikut :
1. Pembaca tidak sekedar menangkap makna dan maksud bahan bacaan, tetapi juga menerapkan ide-ide atau informasi yang tertuang dalam bacaan dalam kehidupan sehari-hari, khususnya kualitas hidupnya.
2. Pembaca diharapkan dapat melakukan aktivitas yang bermanfaat bagi peningkatan kualitas hidupnya berdasarkan informasi dari bacaannya.
Membaca kreatif akan memberikan banyak manfaat dalam berbagai bidang. Misalnya, wacana tentang siraman rohani, pemikiran para budayawan, informasi cara merawat kesehatan tubuh, informasi soal cara membuat makanan atau barang. Ada juga yang memberikan informasi soal cara memanfaatkan lahan milik kita, misalnya membudidayakan tanaman hias, tanaman obat, dan lain-lain. Apabila Anda tertarik untuk memelihara ternak atau tanaman, dari buku pun Anda dapat belajar cara merawatnya, memilih pupuk atau pakan yang diperlukan, dan sebagainya. Pilihan lain untuk menambah pengetahuan antara lain, cara membuat bangunan dan menata ruangan secara artistik, termasuk cara merenovasi suatu bangunan agar terkesan lebih nyaman dan indah.
Nama : Halimatus sa'diah
BalasHapusNim : A1C313036
Menurut kalian, bagaimana cara mengidentfikasikan unsur-unsur dalam bahasa baik secara lisan maupun tulisan?
Nama : Ihda Nur Azizah
BalasHapusNIM : A1C313051
Agar dapat membaca estetik diperlukan pengetahuan tentang hal-hal yang harus diperhatikan. Menurut kalian, apa saja hal-hal yang harus diperhatikan dalam membaca estetik?
Nama : Dewi Kartika
HapusNIM : A1C313044
Menurut kami, hal- hal yang perlu diperhatikan dalam membaca estetis sebagai berikut:
• Ketepatan ekspresi/mimik
Ekpresi adalah pernyataan perasaan hasil penjiwaan puisi. Mimik adalah gerak air muka.
• Kinesik yaitu gerak anggota tubuh.
• Kejelasan artikulasi
Artikulasi yaitu ketepatan dalam melafalkan kata- kata.
• Timbre yaitu warna bunyi suara (bawaan) yang dimilikinya.
• Dinamik artinya keras lembut, tinggi rendahnya suara.
• Intonasi atau lagu suara
Ada tiga jenis intonasi antara lain sebagai berikut :
1. Tekanan dinamik yaitu tekanan pada kata- kata yang dianggap penting.
2. Tekanan nada yaitu tekanan tinggi rendahnya suara. Misalnya suara tinggi menggambarkan keriangan, marah, takjub, dan sebagainya. Suara rendah mengungkapkan kesedihan, pasrah, ragu, putus asa dan sebagainya.
3. Tekanan tempo yaitu cepat lambat pengucapan suku kata atau kata.
Nama: Asti Rizqy Amini
BalasHapusNim : A1C313035
Pada saat membaca nyaring ataupun membaca dalam hati, sebagian orang sering tidak dapat menyimak apa yang telah dibacanya. Bagaimana menurut kalian cara mengatasi hal tersebut?
Nama : Ermi Agustin
HapusNIM : A1C313032
Cara mengatasi hal tersebut adalah fokuskan konsentrasi, meliputi mata, pikiran, maupun hati pada isi bacaan. Pikiran harus bersih dan positif. Jangan diisi hal-hal lain atau pendapatmu sendiri ketika sedang membaca. Hati kita pun harus senang, ikhlas, dan bersungguh-sungguh. Hal-hal tersebut akan membantu kita memahami isi bacaan dengan lebih maksimal.
Nama : Fitriya Ningsih
BalasHapusNIM : A1C313027
Dari penjelasan kalian mengenai membaca kritis, saya ingin bertanya apakah karya sastra seperti novel dan cerpen dapat dijadikan sebagai bahan dalam membaca kritis? Dan berikan penjelasannya!
Nama : Kiky Astyana
HapusNIM : A1C313006
Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang melibatkan proses analisis dan evaluasi serta menuntut pembaca untuk memberikan pertimbangan-pertimbangan terhadap kualitas isi teks yang dibaca. Selain itu, dikemukakan pula bahwa membaca kritis merupakan suatu strategi membaca yang bertujuan untuk mendalami isi bacaan berdasarkan penilaian yang bersifat rasional melalui keterlibatan yang lebih mendalam dengan pikiran penulis. Novel dan cerpen dapat dijadikan bahan dalam membaca kritis. Contohnya dalam pembuatan resensi. Dalam hal ini, pembaca dituntut untuk mengetahui hal-hal apa saja yang terkandung pada buku tersebut. Misalnya seperti data buku, kelebihan, kekurangan, nilai-nilai, dan penggunaan bahasanya.
HJ. EVA. RAIHANA
BalasHapusA1C313013
jelaskan lebih rinci tentang metode bunyi dalam keterampilan membaca, dan berikan contohnya.
ARINA DWI APRILIA
HapusA1C313014
Metode bunyi dilakukan dengan cara huruf diucapkan sesuai dengan bunyinya [a], [b], [c], dan seterusnya. Jadi huruf konsonan langsung di gabung dengan vokal sesuai konteks agar dapat dibaca.
Contoh: bo-bo ——bobo
Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.
BalasHapusNama : Listiarini
BalasHapusNIM : A1C313009
Apakah ada dampak positif dan negatif dari membaca nyaring dan membaca dalam hati ?
Nama : Nina Soraya
HapusNIM : A1C313049
Dampak positif membaca nyaring
a. Mudah ingat pada bacaan yang telah dibaca
b. Fokus pada bahan bacaan
Dampak negatif membaca nyaring
a. Membuat orang lain terganggu
b. Kecepatan membaca menjadi lambat
Dampak positif membaca dalam hati
a. Tingkat pemahaman naratif meningkat
b. Meningkatkan kecepatan membaca
c. Lebih konsentrasi dalam membaca
Dampak negatif membaca dalam hati
a. Tidak terfokus pada bahan bacaan
b. Mudah lupa pada bacaan yang telah dibaca
Nama : Novi Sardadevi
BalasHapusNIM : A1C313010
Apakah ada aturan-aturan tertentu dalam membaca cepat?
Nama : Ermi Agustin
HapusNIM : A1C313032
Aturan membaca cepat itu ada, dan aturan tersebut adalah sebagai berikut :
1. Metode gerak mata
Metode ini merupakan cara membaca dengan memperluas jangkauan mata dan mengurangi regresi/pengulangan. Bacalah teks dalam hati dengan memperluas pandangan jangkauan mata. Usahakan jangan sampai mengulang kata atau kalimat yang sudah kamu baca. Membaca mundur disebut regresi. Hal itu akan memperlambat kecepatan membaca dan mengganggu dalam memahami isi bacaan.
2. Menghilangkan kebiasaan membaca dengan bersuara
Dalam membaca cepat, bacalah teks dalam hati! Janganlah kamu membaca dengan bersuara dengan mulut bergerak-gerak seperti akan menyuarakan sesuatu. Jangan menggunakan wajah, tangan, dan alat lain untuk menunjuk kata demi kata dalam bacaan tersebut. Hal itu akan memperlambat kamu dalam membaca cepat.
3. Meningkatkan konsentrasi
Fokuskan konsentrasi, meliputi mata, pikiran, maupun hati pada isi bacaan. Pikiran harus bersih dan positif. Jangan diisi hal-hal lain atau pendapatmu sendiri ketika sedang membaca. Hati kita pun harus senang, ikhlas, dan bersungguh-sungguh. Hal-hal tersebut akan membantu kita memahami isi bacaan dengan lebih maksimal.
Nama : Debora Novilia Pasaribu
BalasHapusNIM : A1C313023
Berdasarkan artikel yang telah kalian buat, dari segi pelaksanaannya membaca dikelompokkan menjadi dua, yakni membaca nyaring dan membaca dalam hati atau membaca sunyi. Menurut kalian apakah ada kelebihan serta kekurangan tersendiri dari membaca nyaring dan membaca dalam hati tersebut? Jika ada tolong sebutkan secara rinci!
Nama : Trimah Semi Utami
HapusNIM : A1C313025
Menurut kami, tergantung masing-masing orang. Ada yang lebih suka membaca dalam hati dan ada yang suka bersuara. Jadi, manfaatnya untuk pribadi masing-masing berbeda. Kelebihan membaca dalam hati menurut kami, yaitu :
1. Supaya kita bisa lebih fokus dan materi yang dibaca bisa masuk ke otak.
2. Supaya tidak mengganggu orang lain yang berada didekat kita sewaktu kita sedang membaca.
Kelebihan dalam membaca nyaring, yaitu :
1. Membaca nyaring memberikan latihan berkomunikasi lisan untuk pembaca dan meningkatkan kemampuan menyimak untuk pendengarnya.
2. Membaca nyaring dipakai untuk latihan berdialog, memerankan pelaku yang terdapat dalam ceritera.
3. Membaca nyaring adalah media guru dalam membimbing secara bijak, bisa digunakan untuk meningkatkan kemampuan penyesuaian diri pada anak yang pemalu.
Kekurangan dalam membaca nyaring adalah pemahaman akan materi sedikit susah diperoleh.
Nama : Febrina Rosanti Tirto
BalasHapusNIM : A1C313033
Bisakah kalian jelaskan secara lebih rinci lagi mengenai metode global? Menurut saya, penjelasan yang kalian cantumkan dalam artikel terlalu singkat, sehingga pembaca sulit memahaminya. Terima kasih.
Nama : Kiky Astyana
HapusNIM : A1C313006
Terima kasih atas kritiknya. Saya akan menjelaskan lebih lanjut mengenai metode membaca global. Metode membaca global adalah cara belajar membaca kalimat secara utuh. Metode global ini didasarkan pada pendekatan kalimat. Caranya ialah guru mengajarkan membaca dan menulis dengan menampilkan kalimat di bawah gambar. Metode global juga dapat diterapkan dengan kalimat tanpa bantuan gambar, kemudian siswa menguraikan kalimat menjadi kata, menguraikan kata menjadi suku kata, dan menguraikan suku kata menjadi huruf.
Langkah-langkah penerapan metode membaca global adalah sebagai berikut:
1. Siswa membaca kalimat dengan bantuan gambar. Jika sudah lancar, siswa membaca tanpa bantuan gambar, misalnya: Ini nani
2. Menguraikan kalimat dengan kata-kata: /ini/ /nani/
3. Menguraikan kata-kata menjadi suku kata: i – ni na – ni
4. Menguraikan suku kata menjadi huruf-huruf, misalnya: i – n – i – n – a – n – i
Nama : Ricka Farsa Marindu
BalasHapusNIM : A1C313034
Dapatkah Anda jelaskan secara lebih rinci proses decoding? Berikan contohnya!
Saya pernah membaca sebuah tips dalam membaca cepat, diterangkan bahwa jangan tergoda membaca ulang ke belakang jika menemukan sesuatu yang tidak dipahami. Nah, menurut Anda, apakah kiat tersebut benar jika kita ingin membaca cepat dan memahami isi bacaan?
Nama : Muliyani
BalasHapusNim : A1C313005
Artikel kalian sudah lengkap dan bagus. Namun, sebaiknya diperhatikan lagi dalam penulisannya karena masih terdapat kesalahan penulisan kata, seperti infromasi yang seharusnya informasi.
Terimakasih atas kritik dan sarannya.
HapusSangat bermanfaat.
Nama: Nur Nia Wati
BalasHapusNIM : A1C313004
Apa yang dimaksud dengan kemampuan merasakan keindahan naskah dan bisa menghargai keberadaan ide-ide dalam naskah pada metode membaca apresiatif?
ARINA DWI APRILIA
HapusA1C313014
Kemampuan merasakan keindahan naskah berarti kemampuan untuk menghayati isi naskah berdasarkan unsur-unsur estetika atau keindahannya, misalnya merasakan keindahan penggunaan majas-majas dalam puisi.
Sesuai dengan jenis metodenya yakni apresiatif yang artinya memberi apresiasi atau penghargaan maka pembaca harus dapat menghargai keberadaan ide-ide dalam naskah pada metode membaca apresiatif, maksudnya memandang penting ide-ide dalam naskah.
Nama : Muhammad Maulana Rahman
BalasHapusNIM : A1C313008
Setelah saya mengamati pada artikel kelompok kalian, menurut saya pada kata "pengidentifikasian" merupakan kata yang tidak baku. Karena tidak terdapat dalam kamus besar bahasa indonesia online. Apakah kelompok kalian bisa memberikan contoh kata yang lain? Yang sesuai kamus besar bahasa indonesia.
Arina Dwi Aprilia
HapusA1C313014
Terima kasih atas kritik dan sarannya. Mohon maaf atas kekeliruan yang telah kami buat. Setelah diperiksa kata "pengidentifikasian" memang tidak terdapat dalam KBBI online. Kata ini sebenarnya diambil dari kata kerja aktif "mengidentifikasi" yang maksudnya dijadikan kata kerja pasif. Menurut KBBI kata "mengidentifikasi" juga berarti "menentukan" atau "menetapkan". Oleh karena itu, kata "pengidentifikasian" yang tidak baku mungkin dapat diganti dengan kata "penentuan" atau "penetapan".
Yuli Noor Indah Sari
BalasHapusA1C313047
Jika prinsip dasarnya tidak jauh berbeda, apa yang membedakan antara Metode Eja dan Metode Bunyi pada aplikasi keterampilan membaca dalam pembelajaran ?
ARINA DWI APRILIA
HapusA1C313014
Perbedaan antara metode bunyi dan metode eja terletak pada cara pelafalan hurufnya. Pada metode eja huruf seperti A/a, B/b, C/c, D/d, F/f dan seterusnya dilafalkan sebagai [a], [be], [ce], [de], [ef], dan seterusnya. Sementara pada metode bunyi, misal huruf B/b dilafalkan [eb], huruf D/d dilafalkan [ed] dilafalkan dengan e pepet seperti pelafalan /e/ dilafalkan [e] seperti pada kata "benar", "keras", atau "pedas".
NAMA : ASRANUDIN
BalasHapusNIM : A1C313022
setelah membaca artikel kelompok anda,saya mau bertanya.
berkaitan dengan jenis membaca,yang membaca dalam hati bersifat personal,yang dimaksud bersifat personal itu seperti apa ?
NAMA : ESTININGTYAS KUSUMA WARDANI
HapusNIM : A1C310022
personal itu artinya diri sendiri. Membaca dalam hati bersifat personal karena manfaat langsungnya hanya bisa dinikmati dan direguk oleh si pembaca. Terimakasih
saya mau tanyak disitu tertera membaca nyaring dan membaca dalam hati.
BalasHapussaya mau tanyak membaca nyaring dan membaca dalam hati contohnya bagaimana
Tolong berikan contoh dalam kemampuan* membaca yang harus dimiliki seorang pembaca!
BalasHapus